Hi ...
thanks for stopping by at my beloved Kitchen around the world ....
this humble Blog contains the various kinds of things that happen around us everyday ..
that
can be an inspiration for filling the day ..
and
also the documentation of the work of culinary from various parts of the world,
that I've been created during this time ..
specially from my beloved country, Indonesia ...
as memories for the children and my grandchildren later ..
also for the spirit to go ahead ..
hopefully can provide benefits for everybody who reads this Blog ..
happy browsing ..... :D

Wednesday, March 9, 2011

IRT vs Wanita Bekerja

Pagi ini aku sedikit tergelitik dengan salah satu komen di status seorang Sahabat yang bercerita tentang aktivitas paginya dirumah yang sedikit terlambat karena terlambat bangun ... tak disangka, salah satu komennya adalah : penyakit IRT .... hhhmmm ... yang walaupun ditulis dengan nada bercanda, tapi kok sebagai IRT aku merasa agak gimanaaaaaaaa gitu ya .... sedikit sensi mungkin ... kenapa IRT identik dengan kemalasan ... apalagi komen itu ditulis oleh seorang wanita pula ... ;p

Hidup adalah pilihan ... begitu juga untuk memilih, mau menjadi IRT atau Wanita bekerja ... aku tidak bicara tentang Wanita Karier, karena akan jauh berbeda pengertian antara Wanita Bekerja yang biasanya didasari pada keinginan untuk (terutama) membantu perekonomian keluarga ... sedangkan Wanita Karier, menurut aku lebih condong pada keinginan untuk mencapai target-target tertentu dan tempat untuk mengaktualisasi diri ... bahkan ada yang karena ingin dianggap sederajat dengan pria, sesuai dengan kesetaraan gender yang banyak didengungkan dalam isu feminisme di seluruh dunia saat ini ...

sebagai Manusia, tentu keinginan untuk mendapat pengakuan diri pastilah ada ... sebagai Wanita, juga ingin merasakan bahwa apa yang sudah aku pelajari dibangku sekolah & kuliah tidaklah sia-sia serta membuktikan bahwa aku juga bisa berprestasi ... tapi sebagai Ibu, tentu berbeda lagi tantangan yang dihadapi ... banyak hal yang menjadi pertimbangan, mau tetap bekerja atau tinggal dirumah mengurus anak-anak .... jujur, sebuah pilihan yang berat ..

pengalaman bekerja sejak lulus dari bangku SMU, membuka banyak cakrawala dan kesempatan untukku ..... mulai dari orang lapangan (Pramugari) yang jam kerjanya tidak menentu, dijemput jam 4 pagi, pulang jam 7 malam ... kadang berhari-hari tidak pulang ... sampai menjalani double job di perusahaan yang sama, senin-jum'at sebagai Sekretaris dan sabtu-minggu terbang ... masih ditambah harus menyelesaikan kuliah, tuntutan pada diri sendiri sebagai keinginan untuk membahagiakan Orang tua, bahwa walaupun sibuk bekerja tetap bisa menyelesaikan kuliah .... juga kesibukan mempersiapkan pernikahan ... bukanlah kehidupan yang mudah memang ... sampai akhirnya tepat sebelum menikah harus mengambil keputusan untuk memilih bekerja full dikantor meninggalkan dunia dirgantara yang menjadi cita-cita sedari kecil, karena (calon) suami hanya memperbolehkan bekerja dikantor yang waktu kerjanya jelas .... bukan pula keputusan yang mudah pastinya ...

setelah menjadi Istri dan Ibu, semakin banyak dilema yang harus dihadapi .... dan setelah 13th bekerja + 3 Bocils, akhirnya aku menyerah .... dengan kesadaran pribadi, harus memilih menjadi IRT, karena tidak sanggup lagi menghadapi urusan ART (Asisten Rumah Tangga) yang benar-benar bikin capek hati ... bolak-balik ganti ART, stres berhari-hari disaat Bocils tidak ada yang mengurus dirumah ... deg-degan setiap kali mendapat telepon dari rumah, takut terjadi apa-apa ... sampai harus kembali ke pangkuan Bunda, bolak balik mengungsi ke PMI (Pondok Mertua Indah) disaat sudah mati akal karena sulitnya mencari ART ... sampai tidak pernah bisa merasakan cuti, karena jatah cuti 12 hari kerja itu habis dipakai disaat Bocils sakit atau sedang tidak ada ART ... *sigh*

jujur, selama masih bekerja, aku pun mempunyai pandangan yang sedikit negatif pada para IRT ... karena kebanyakan yang terlihat adalah kehidupan yang santai dipagi hari, sementara di sore hari sibuk ngerumpi dengan tetangga ... dan sampai sekarang menjadi IRT pun aku juga masih tidak habis pikir, melihat para ibu yang setiap hari menunggu anak-anaknya disekolah, dari sejak pagi diantar sampai pulang, mulai dari tahun ajaran baru sampai waktunya kenaikan kelas, ngerumpi setengah harian sampai jam sekolah berakhir, no offense, but .. oh please, get a life ..... aduuhh .. kehidupan macam apa itu ... belum lagi harus tergantung secara finansial kepada suami, membuat aku yang terbiasa mempunyai penghasilan sendiri jadi harus berpikir ulang tentang keputusan untuk menjadi IRT ...

tapi karena yang menjadi pertimbangan utama adalah Bocils aka Bocah-Bocah Kecil kami .. akhirnya sampailah pada keputusan bulat ... tidak ada yang lebih penting daripada Bocils tercinta ini ... berat, sudah pasti ... tapi karena diambil dengan hati & kepala yang dingin + dukungan 100% dari Suami tercinta ... mantaplah aku pada keputusan itu ..

jujur ... sampai sekarang ada perasaan sedih, bukan menyesal ya, melihat teman-teman yang masih bisa terus bekerja diluar rumah ... something missing in my life ... apalagi hari-hari berat yang harus dihadapi, 24 jam non stop ... terutama disaat harus berpisah sementara dengan suami tercinta karena dinas, dimana semua keputusan harus diambil dengan segera + mengurus segala sesuatunya sendiri, yang untungnya masih dibantu oleh orangtua dan adik-adik tersayang setiap kali aku menghadapi kesulitan ... Alhamdulillah ...

tapi dengan tekad bulat, aku ingin merubah pandangan pribadi dan lingkungan tentang seorang IRT, paling tidak terhadap diriku ini ... menjadi IRT yang berkualitas atau istilah kerennya Cool Mom, mengutip istilah dari Female Radio (salah satu radio fav yg selalu menemani dalam perjalanan mengantar-jemput Bocils ke sekolah setiap hari), itulah tujuan utama hidupku sekarang ... banyak contoh IRT yang sukses, menjadi Ibu dimana anak-anak tetap mendapat perhatian penuh, tapi juga tetap bisa mengembangkan kemampuan diri menjadi pribadi + pendamping suami yang berkualitas ... juga tidak sedikit yang rela meninggalkan pekerjaan mapan + puncak karier untuk menjadi seorang IRT ...

dan terutama terus berusaha meningkatkan kemampuan + kualitas diri dengan beragam info aktual, supaya tidak ada yang bisa berkomentar dengan sinis ... malas ah ngomong sama dia, soalnya omongannya ga mutu, isinya cuma gosip + ngomongin orang ... duuuhh .. jangan sampai deh ...

caranya cukup mudah .... banyak membaca, mencari teman-teman dari lingkungan yang berbeda dari sebelumnya dan tentu saja yang mempunyai hati + pikiran yang sehat, supaya wawasan dan pengalaman bertambah luas ... menjadi teman diskusi yang asyik untuk suami, dimana kami bisa membicarakan berbagai hal tanpa ada ketimpangan pandangan .... sungguh menyenangkan ...

dan satu hal yang aku sadari kini, berdamai dengan diri sendiri dan sikon disekeliling, akan menjauhkan diri dari stres ..... harus berani merubah persepsi diri, bila apa yang didapat tidak sesuai dengan harapan .....

dan jangan lupa, satu lagi kenikmatan menjadi IRT adalah bisa memeluk, mencium dan mendampingi secara penuh perkembangan kehidupan Buah Hatiku tercinta setiap waktu, kapanpun mereka ingin dan membutuhkan kasih sayang Mama ... untuk aku pribadi sungguh tak akan bisa digantikan oleh apapun ... termasuk masa depan karier yang cemerlang, misalnya ... karena kehidupan masa kecil Bocilsku tercinta tidak akan pernah kembali .. dan akan menjadi kebahagiaan bagi seorang Ibu bisa mendamping mereka terus sampai mereka bisa mandiri nanti ..

jadi siapa bilang menjadi IRT itu pekerjaan biasa ? ... :D



2 comments:

  1. Replies
    1. hai mba Nurul ... salam kenal juga Mba, terima kasih banyak sudah mampir didapurku ini .... :D

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...